• Beranda

jendelamuslims

  • Home
  • Menu 1
    • Berita
    • Tafsir Alquran - Hadist
    • Misteri / Ghaib
    • Kisah - Sejarah
    • Inspirasi
  • Menu 2
    • Foto
    • Serba Serbi
  • Ibadah
  • Hukum
Home » Kisah - Sejarah » Tokoh » Detik-detik Wafatnya Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Selasa, 03 November 2015

Detik-detik Wafatnya Syekh Abdul Qadir al-Jailani

yui
Kisah - Sejarah, Tokoh
Selasa, 03 November 2015
add comment
Jasadnya memang sudah terkubur lebih dari delapan abad. Namun nama dan tauladan hidupnya tetap membekas kuat di kalangan umat Islam. Dialah Syekh Abdul Qadir al-Jailani, ulama sufi kelahiran Persia yang kemasyhurannya setingkat dunia.

Syekh Abdul Qadir terkenal sebagai pribadi yang teguh dalam berprinsip, sang pencari sejati, dan penyuara kebenaran kepada siapapun, dan dengan risiko apapun. Usianya dihabiskan untuk menekuni jalan tasawuf, hingga ia mengalami pengalaman spiritual dahsyat yang mempengaruhi keseluruhan hidupnya. Jejak Syekh Abdul Qadir juga dijumpai dalam belasan karya orisinalnya.

Selain mewarisi banyak karya tulisan, Syekh Abdul Qadir meninggalkan beberapa buah nasehat menjelang kewafatannya. Akhir hayat Syekh didahului dengan kondisi kesehatannya yang terus menurun. Kala itu putra-putranya menghampiri dan mengajukan sejumlah pertanyaan.

”Berilah aku wasiat, wahai ayahku. Apa yang harus aku kerjakan sepergian ayah nanti?” tanya putra sulungnya, Abdul Wahab.

”Engkau harus senantiasa bertaqwa kepada Allah. Jangan takut kepada siapapun, kecuali Allah. Setiap kebutuhan mintalah kepada-Nya. Jangan berpegang selain kepada tali-Nya. Carilah segalanya dari Allah,” jawab sang ayah.

”Aku diumpamakan seperti batang yang tanpa kulit,” sambung Syekh Abdul Qadir. ”Menjauhlah kalian dari sisiku sebab yang bersamamu itu hanyalah tubuh lahiriah saja, sementara selain kalian, aku bersama dengan batinku.”

Putra lainnya, Abdul Azis, bertanya tentang keadaannya. ”Jangan bertanya tentang apapun dan siapapun kepadaku. Aku sedang kembali dalam ilmu Allah,” sahut Syekh Abdul Qadir.

Ketika ditanya Abdul Jabar, putranya yang lain, ”Apakah yang dapat ayahanda rasakan dari tubuh ayahanda?” Syekh Abdul Qadir menjawab, ”Seluruh anggota tubuhku terasa sakit kecuali hatiku. Bagaimana ia dapat sakit, sedang ia benar-benar bersama dengan Allah.”

”Mintalah tolong kepada Tuhan yang tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Dia. Dialah Dzat yang hidup, tidak akan mati, tidak pernah takut karena kehilangannya.” Kematian pun segera menghampiri Syekh Abdul Qadir.

Syekh Abdul Qadir al-Jainlani menghembuskan nafas terakhir di Baghdad, Sabtu bakda maghrib, 9 Rabiul Akhir 561 H atau 15 Januari 1166 M, pada usia 89 tahun. Dunia berduka atas kepulangannya, tapi generasi penerus hingga sekarang tetap setia melanjutkan ajaran dan perjuangannya. (Mahbib Khoiron)

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Share this article :
Tweet
✚

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Yang Paling Dicari

  • 6 Balasan Dosa Zina di Dunia dan Akhirat
    Zina  adalah sebuah hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tanpa memiliki ikatan hubungan perkawinan secara sah. Dilakukan secara s...
  • Adakah Neraka dalam Agama Kristen ? - Mengintip: Neraka Kristen !
      Banyak dari pewarta Kristen (sengaja saya tidak menuliskan penginjil karena yang diberitakan adalah Bible) yang mengajarkan kepada para ...
  • Pernahkah Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Al-Baghdadi ke Indonesia ?
    Saya hanya akan bercerita saja tentang fakta dan cerita yang turun temurun dari mulut ke mulut, tapi pake referensi ilmiah juga dong!. Bicar...
  • Bolehkah Menelan Air mani ? apa HUKUM nya dalam ISLAM ?
    Pertanyaan: Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu Pada saat ML (berhubungan) dengan istri, istri meminum sperma yang saya keluarkan....
  • 20 Tindakan Durhaka Suami Terhadap Istri yang Dilarang Agama
    Banyak orang setelah memutuskan untuk berkeluarga, tanpa disadari oleh mereka tidak jarang mereka yang sudah menjadi seorang suami melakuk...
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © jendelamuslims - download anime sub indo itadanime | Powered by Blogger