Ditulis Oleh: Dr. Zakir Naik dari irf.net
Islam adalah satu-satunya agama non-Kristen, yang mewajibkan pengikutnya untuk mengimani Yesus Kristus (Nabi Isa). Seseorang tidak bisa menjadi Muslim apabila dia tidak beriman pada Yesus (Nabi Isa). Kami percaya bahwa ia adalah salah satu Rasul terkuat Allah (swt). Kami percaya bahwa ia lahir secara mukjizat, tanpa seorang ayah, dimana banyak orang Kristen modern tidak mempercayainya. Kami percaya dia adalah sang Messiah yang diterjemahkan sebagai Kristus a.s. Kami percaya bahwa ia menghidupkan orang mati atas izin Tuhan. Kami percaya bahwa ia menyembuhkan orang-orang buta dan penderita kusta atas izin Tuhan.
KONSEP TUHAN DALAM KEKRISTENAN:
1. Yesus Kristus (AS) tidak pernah mengaku ilahi
Seseorang mungkin bertanya, jika umat Muslim dan Kristen sama-sama mencintai dan menghormati Yesus (as), di mana letak perbedaannya? Perbedaan utama antara Islam dan Kristen adalah bahwa umat Kristen menganggap Yesus sebagai Tuhan, sedangkan umat Islam menganggap Yesus sebagai nabi Tuhan tetapi BUKAN Tuhan. Namun jika kita meneliti secara mendalam kitab suci umat Kristen (Bibel), terungkap bahwa Yesus (as) tidak pernah mengaku ilahi. Bahkan tidak ada satu pernyataan tegas pun di dalam keseluruhan Bibel dimana Yesus (as) sendiri berkata, "Akulah Tuhan" atau dimana dia berkata, "Sembahlah aku". Bahkan perkataan-perkataan Yesus (as) dalam Bibel bertentangan dengan anggapan bahwa Yesus adalah Tuhan. Berikut ini pernyataan-pernyataan dalam Bibel yang diucapkan Yesus Kristus (as):
(I) "Bapa lebih besar daripada aku." (Bibel, Yohanes 14:28)
(II) "Bapa lebih besar daripada siapapun." (Bibel, Yohanes 10:29)
(III) "...Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah..." (Bibel, Matius 12:28)
(IV) "...Aku mengusir setan dengan kuasa Allah..." (Bibel, Lukas 11:20)
(V) "Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku." (Bibel, Yohanes 5:30)
2. Misi Yesus Kristus (as) adalah memenuhi hukum Taurat
Yesus (as) tidak pernah mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Dia dengan jelas menyatakan misinya. Yesus (as) diutus oleh Allah untuk memenuhi hukum Yahudi yang sebelumnya. Hal ini jelas terlihat dalam perkataan Yesus (as) di Injil Matius:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."
“Maka aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” (Bibel, Matius 5: 17-20)
3. Allah mengutus Yesus (as) sebagai nabi
Bibel menyebutkan sifat kenabian Yesus (as) misi dalam ayat-ayat berikut:
(I) "...dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari padaku, melainkan dari Bapa yangmengutus aku." (Bibel, Yohanes 14:24)
(II) "Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku." (Bibel, Yohanes 17: 3)
4. Yesus bahkan menyanggah klaim ketuhanannya
Pertimbangkan kejadian berikut dalam Bibel:
"Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (Bibel, Matius 19: 16-17)
Yesus (as) tidak mengatakan bahwa untuk memiliki hidup yang kekal dari surga, manusia harus percaya dia sebagai Tuhan atau menyembah Dia sebagai Tuhan, atau percaya bahwa Yesus (as) akan menebus dosa-dosa umat manusia di tiang salib. Sebaliknya dia mengatakan bahwa jalan menuju keselamatan adalah dengan mematuhi perintah-perintah Tuhan. Dengan demikian terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara kata-kata yang diucapkan Yesus Kristus (as) dengan dogma Kekristenan yang diajarkan gereja yang mengatakan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui pengorbanan Yesus (as).
5. Yesus (as) dari Nazareth – Seorang manusia yang disetujui Allah
Pernyataan berikut dari Bibel sesuai dengan keimanan Islam bahwa Yesus (as) hanyalah seorang manusia dan seorang nabi Allah.
"Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu." (Bibel, Kisah Para Rasul 2:22)
6. Perintah yang utama adalah bahwa Allah itu Satu
Yesus tidak pernah mengajarkan trinitas. Bahkan kata trinitas itu sendiri tidak ada dalam Bibel. Salah satu ahli Taurat pernah bertanya kepada Yesus (as) mengenai apakah yang merupakan perintah yang utama, dimana Yesus (as) hanya mengulangi apa yang pernah dikatakan Musa (as) sebelumnya:
"Shama Israelu Adonai Ila Hayno Adonai Ikhad."
Ini adalah kutipan bahasa Ibrani, yang berarti:
"Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa." (Bibel, Markus 12:29)
Dengan demikian ajaran-ajaran dasar Gereja seperti trinitas dan penebusan dosa sama sekali tidak ada dasarnya dalam Bibel, dan bahkan bertentangan dengan perkataan Yesus sendiri. Bahkan, ayat-ayat Bibel menjelaskan tentang misi Yesus (as) yang sebenarnya, yaitu untuk memenuhi hukum yang telah diwahyukan kepada Nabi Musa (as). Dan Yesus (as) mengatakan bahwa dirinya tidak bersifat ilahi, dan menjelaskan bahwa mukjizat-mukjizat yang dilakukannya hanyalah karena kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Kesimpulannya adalah Yesus (as) menegaskan pesan tauhid yang disampaikan oleh semua nabi yang diutus Tuhan sebelumnya.
KONSEP TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA:
1. Tuhan itu satu
Berikut ayat dari kitab Ulangan yang berisi nasihat dari Musa (as):
"Shama Israelu Adonai Ila Hayno Adna Ikhad." Ini adalah kutipan bahasa Ibrani yang berarti:
"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Bibel, Ulangan 6: 4)
2. Keesaan Tuhan dalam Kitab Yesaya
Ayat-ayat berikut ini berasal dari Kitab Yesaya:
(I) "Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.." (Bibel, Yesaya 43:11)
(II) "Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku." (Bibel, Yesaya 46: 9)
3. Perjanjian Lama menentang penyembahan berhala
(I) Perjanjian Lama menentang penyembahan berhala dalam ayat-ayat berikut:
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."
"Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi."
"Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu." (Bibel, Keluaran 20: 3-5)
(II) Pesan yang sama diulang dalam kitab Ulangan:
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."
"Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi."
"Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu." (Bibel, Ulangan 5: 7-9)
Sumber: irf.net
sumber - republished by
Halo Unik ! Sumber | republished by
(YM) Yes Muslim !